Jumat, 06 Mei 2016

MAKALAH TEORI KEPERAWATAN JEAN WATSON

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
           Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan  suatu bentuk  pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya  ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatanmerupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
           Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang  kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar  rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson.
1.2   Rumusan Masalah
1.    Bagaimana konsep utama keperawatan menurut Jean Watson?
2. Apakah ada faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan menurut Jean Watson?

1.3   Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui konsep keperawatan menurut Jean Watson.
2. Mengetahui Faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan menurut Jean Watson.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson
Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan, Master of Science dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari University of Colorado - Danver, sertaPhD dalam Educational Psychology. Watson adalah pengarang banyak artikel, chapter/tulisan -singkat dalam buku, dan buku lainnya. Hasil penelitiannya adalah tentang manusia dan rasakehilangan.Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human Science andHuman Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada faktor care/perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanistic perspective dan dikombinasikan dengandasar ilmu pengetahuan. Dalam keperawatan juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan sistemsistem nilai, serta menggunakan seni perawatan yang baik. Teori Jean Watson ini ternyatamerupakan salah satu dari kebutuhan manusia dalam merawat pasien.



Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori JeanWatson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar manusia yang salingberhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain. Berdasarkan dari empatkebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna danmemiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnyadalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.
Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :
  1. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan hanya secara interpersonal.
  2. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat memuaskanKebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
  3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah perbaikan bagiindividu, serta keluarga.
  4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja, tetapi jugakemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.
  5. Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa menawarkan kepada pasienuntuk mengembangkan potensinya untuk memilih apa yang terbaik untuk dirinya saat itu.
  6. Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek asuhan keperawatanterintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.
  7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

2.2. Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan:
Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
a.    Kemanusiaan (Human Beeing).
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai nb agi dirinya atau orang lain dalam memberikanpelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti danmembantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyaifungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna,karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannyadia harus selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut tidakberhasil, maka akan terjadi konflik (terutama kngi.onflik psikososial), yang berdampak padaterjadinya krisis disepanjang kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapatditanggulangi.
b.    Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental, dan sosial yang baik. Akan tetapiWatson juga mempercayai bahwa ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkandalam definisi sehat ini, yaitu:
·  Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial seimbang/serasi
·  Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan lingkunganny
·         Tidak adanya penyakit.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan :
·         Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
·  Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang dirasakan dengan apayang dialami.
c.    Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial. Masyarakatmemberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apayang harus dicapai. Nilai - nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial, kultural, dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya mempunyaiseseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat, dankeperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapaorang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi kegenerasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadaplingkungan.
d.    Keperawatan
Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit,merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi kesehatan awalnyasama dengan mengobati penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari dua area, yaitu:masalah penanganan stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang tersedianya perawatankesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan. Salah satuasumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusiterhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadappemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
1. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic
2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan
3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negatif
6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil keputusan
7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”
8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental, fisik,sosial-kultural, serta spiritual.
9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia
10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

2.3. Penerapan Teori Jean Watson
Pengkajian:
Pengkajian biofisik (Lower order needs): makanan, cairan, eliminasi, dan ventilasi.
  • Bagaimana pasien menilai tubuhnya ?
  • Apakah tubuhnya dalam batas normal sesuai dengan tinggi, berat, dan umur ?
  • Apakah pasien cukup mengkonsumsi kalori untuk menjaga pertumbuhan yang normal ?
  • Apakah dari pengkajian fisik, semua sistem berfungsi secara normal ?
  • Apakah hasil laboratorium menunjukan defisiensi nutrisi ?
Pengkajian psikofisik (Lower order needs): aktifitas tubuh, seksualitas
  •  Apakah body imagenya realita ?
  • Apakah ia berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan umum sesuai dengan umurnya ?
Pengkajian psikofisik (Higher order needs): kebutuhan untuk berprestasi, dan berfiliasi
  •  Apakah hubungannya dengan kelompok sebaya memuaskan ?
  • Bagaimana dia menilai kondisi seksualitasnya?
  •  Apakah lingkungan mendukung perkembangan pribadin
  •  Apakah pasien merasa mencintai dan dicintai ?
  • Apakah pasien merasa mempunyai otonomi pada dirinya ?
Pengkajian interpersonal (Higher order needs): kebutuhan untuk aktualisasi diri
  • Bagaimana perasaan pasien perasaan pasien mengenai dirinya ?
  • Apakah dia menyukai dunianya ?
  • Apakah dia merasa telah mencapai tujuan-tujuan dalam hidupnya ?

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat dijabarkan sesuai dengan masalah yang ditemukan adalah :

  • Gangguan pada kebutuhan-kebutuhan biofisikal yang berhubungan dengan makanan, cairan, eliminasi dan ventilasi.
  • Gangguan konsep diri berhubungan dengan gangguan body image, rasa tidak percaya, dan lain-lain, Rusaknya gangguan interaksi sosial dan Ketergantungan atau kemandirian yang belum terselesaikan.

Perencanaan dan Implementasi
Pada perencanaan dan implementasi dianjurkan un tuk menggunakan “careative factor” : 
  • Membangun lingkungan yang “caring” melalui pemahaman yang empatik.
  • Mengembangkan hubungan “helping - trust” dengan meningkatkan perhatian terhadap perasaan takut terhadap hal - hal sebagai berikut: takut berat badan bertambah, marah terhadap rencana pengobatan atau perawatan, kesal terhadap wibawa seorang tokoh.
  • Menggunakan cara yang empati, hangat, dan sesuai untuk menciptakan komunikasi yang terbuka
  • Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching –learning” dengan melibatkan pasien, misal: dalam merencanaan nutrisi 
  • Ajarkan pasien, bagaimana cara menghadapi konflik pada diri sendiri
  • Fasilitasi hubungan dengan keluarganya yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan kemandirian
  • Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan stres
  • Bantu untuk mengenali masalah seksual
  • Tingkatkan interaksi sosial pasien dan bantu untuk mengembangkan rasa puas dengan hasil interaksinya tersebut
  • Tekankan pada kepuasan terhadap kemampuan pribadi, dan jangan terlalu berharap terhadap kesempurnaan.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
       1. Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
·         Kemanusiaan (Human Beeing)
·         Kesehatan
·         Lingkungan sosial
·         Keperawatan
2. Sepuluh faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
·         Membentuk sistem nilai humanistic altruistic
·         Membangkitkan rasa percaya dan harapan
·         Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain
·         Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”
·      Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negatif
·         Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil keputusan
·         Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”
·   Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
·         Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia
·         Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
3.2 Saran
Semoga model keperawatan Jean Watson ini bisa diterapkan dalam praktek keperawatan.


DAFTAR PUSTAKA

Hj. Dyah Setyorini, Skp, Etn. (2005). Garis-Garis Besar Program Pengajaran Mata Ajaran Teori dan Model Keperawatan. Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan – Universitas Padjadjaran.
Hidayat A. dan Alimul A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar