Senin, 24 Agustus 2015

CARA MENGATASI KEBIASAAN TERLAMBAT

Kebiasaan adalah sebuah pola kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama. Seseorang biasanya tidak akan mudah lepas dari kebiasaan yang sudah sangat sering dilakukannya. Bahkan untuk seorang yang penderita amnesia juga tidak akan lepas dari kebiasaannya.
Nah, dalam postingan gue kali ini, akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi salah satu jenis kebiasaan yaitu terlambat. Mengingat hal ini juga merupakan salah satu kebiasaan gue, gue akan menceritakan bagaimana kasus ini berlangsung dalam kehidupan gue.

Gue itu adalah salah seorang siswa dengan julukan langganan terlambat. Tentu saja, karena gue sering banget terlambat. Dalam seminggu gue bisa datang terlambat minimal tiga kali dengan jumlah maksimal enam kali alias setiap hari sekolah. Bukan karena jarak rumah gue yang jauh tapi karena kebiasaan tidur kesiangan yang gue pelihara semenjak gue masih di sekolah dasar.
Pengalaman terburuk dalam sejarah keterlambatan gue adalah saat gue terlambat di hari senin pas upacara terakhir kelas XII. Waktu itu gue datang sekitar setengah delapan. Upacaranya udah dimulai sejak jam 06.45 daerah setempat. Waktu itu gue udah pake setelan almamater gue dan bawa topi yang biasa gue tinggalin di rumah karena gue tahu gue pasti akan terlambat lagi. Tapi hari itu gue bawa semua perlengkapan dapur gue.. ehh maksudnya perlengkapan upacara. Tapi semua yang gue bawa itu akhirnya sia-sia. Gue terlambat ikut upacara terakhir bukan karena jalanan macet tapi karena kebiasaan buruk gue itu. Akhirnya gue baris di di depan ruang kepala bagian kesiswaan. Waktu itu kita para pasukan terlambat dihadapkan pada matahari pagi yang silaunya luar biadab. Kebetulan kelas XII yang terlambat waktu itu bareng gue ada sekitar 10 orang.
Dari tempat kita berbaris kedengaran tuh puisi yang di baca bersamaan dengan iringan piano yang teman gue bacain. Bukannya nangis, gue malah ketawa. Suaranya emang kedengaran tapi nggak jelas. Bayangin aja deh ada orang yang nangis lebat gara-gara puisi yang nggak kedengaran jelas *dari tempat gue sih. Gue cuman bisa bernafas pasrah karena gue nggak bisa rasain gimana rasanya upacara terakhir di masa terakhir gue di SMA.
Semua teman-teman gue mungkin berharap supaya upacara terakhir waktu itu berlangsung lama, mengingat moment itu jadi moment terakhir di lapangan upacara. Tapi gue nggak punya harapan kayak gitu. Mungkin gue adalah satu-satunya siswa yang berharap upacara waktu itu berlangsung dengan mode super fast and furious. Kenapa? Karena gue berurusan dengan teriknya matahari yang mencabik-cabik kulit gue. Belum lagi gue baris di barisan yang paling depan. Akhirnya baju seragam setelan yang nggak sempat gue setrika itu udah bau setrikaan karena terjemur bareng pemiliknya sampai sekitar jam 08.30 waktu setempat. Bukan cuman itu aja, kita disuruh angkat tangan sambil berdiri. Angkat tangannya bukan keatas tapi ke depan. Udah panas, capek lagi. Coba deh kalian angkat tangan kalian ke depan. Nggak usah lama kayak penderitaan gue waktu itu. Minimal 45 detik aja. Kalian pasti bakalan rasain setidaknya 2/100 penderitaan gue waktu itu.
Pas upacara selesai gue langsung sujud syukur kepada pemimpin upacara yang udah membubarkan barisan. Mungkin kalo upacaranya selesai jam sembilan gue bukan sujud syukur lagi di depan dia tapi tersungkur ngesot-ngesot di depan dia. *hahaha.. nggak mungkin lah. Tapi mungkin aja kan?.
Begitulah kisah yang pernah terjadi dalam perjalanan hidup gue 17 tahun hidup di dunia.
Setelah mengalami kejadian terburuk itu gue berusaha untuk mengatasi kebiasaan gue dengan cara-cara berikut ini yang originale dan gue banget.
1. Tidur Tepat Waktu
          Menurut standar kesehatan yang gue nggak tahu siapa yang buat mengatakan bahwa tidur itu sebaiknya dari pukul 10 malam sampai pukul 05 pagi. Gue sarankan kalian pasang alarm di HP kalian atau di jam waker kalian tepat pukul 10 malam. Untuk urusan bangunnya, yah kalian kira-kira aja dalam mimpi.

2. Mandi Tepat Waktu
          Untuk urusan mandi, kalian juga harus mandi tepat waktu. Usahakan mandi seminimalnya satu jam sebelum kalian berangkat. Kenapa langkah ini gue masukin karena gue mandi setengah jam sebelum berangkat. Karena pas gue bangun gue langsung buka semua akun sosial media gue dulu. Tapi kalian jangan ikut-ikutan gue ya.

3. Selesai Mandi Tepat Waktu
          Kalo kalian menerapkan sistem gue, sebaiknya kalian mandinya mandi bebek aja. Jangan luluran dan jangan scrubbing di dalam kamar mandi. Jangan showeran karena itu akan memakan waktu yang cukup lama dan satu hal yang terpenting jangan cuci baju kalian yang kalian kenakan semalam karena mungkin akan memakan waktu setidaknya satu jam apalagi kalo kalian masih sempat meluangkan waktu untuk karaoke di kamar mandi.

4. Ganti Baju Tepat Waktu
          Yang ini nggak usah gue jelasin yah. Gue lagi capek nih ngetiknya. Kalian juga pasti tahu.

5. Gunakan Transportasi yang Tepat
          Kalau kalian akan berangkat saat waktunya udah mepet banget sebaiknya jangan menggunakan bajaj, sepeda apalagi gerobak. Tapi gunakanlah motor bukan sepeda motor ya. Karena dengan menggunakan motor nanti kalian akan mudah nyelip-nyelipnya.

6. Pilih Jalan yang Rawan Macet
          Biasanya kalo udah di jam-jam sibuk. Para oknum yang suka terlambat pasti akan memilih jalan yang biasanya nggak macet. Nah, manfaatkanlah peluang ini karena dengan begitu jalanan yang rawan macet akan kekurangan kuota kenderaan. Dengan begitu kalian bisa lewat jalan tersebut dan bisa ngebut biar sampai tepat waktu.

          Itu adalah beberapa tips dari gue. Dengan menerapkan beberapa tips diatas gue yakin kalian nggak bakalan terlambat lagi. Dan ingat ya! Walaupun dalam kondisi yang udah mepet banget dan memaksa kalian untuk ngebut selalu gunakan helm dan pastikan sabuk pengaman kalian terpasang dengan benar. Dengan begitu walaupun kalian akan mengalami kecelakaan, setidaknya masih ada beberapa bagian dari tubuh kalian yang selamat *jangan dimasukin hati ya. Bercanda. Jangan ada yang COPAS ya.. Hargailah karya seseorang. Sebagai sesama blogger sebaiknya kita menjunjung tinggi hak dan kewajiban yang ada. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar